Ketika Anda
melakukan sesuatu dan gagal makna kegagalan itu bukan saja akan membuahkan
kesuksesan, tetapi yang pasti kegagalan itu lebih berguna ketimbang Anda tidak
melakukan apa pun. (George B. Shaw)
Semua orang selalu melakukan hal baru dengan rasa coba-coba dan sedikit taruhan. Begitu juga dalam berbisnis. Mulai dari hal kecil yang menjadi minat dan memiliki peluang tinggi untuk mendapat pasar. Coba satu kali, dua kali, tiga kali. Selanjutnya analisis. Ada prospek, lanjutkan! Tidak ada, ganti haluan! Mudah kan?
Ups, berkata memang mudah ya? Tapi melakukan justru lebih mudah lho. Caranya? Berani dan kreatif. Wah, justru berani dan kreatif itu yang lebih sulit. Oke, kita pakai cara kedua. Apa itu? Berteman. Siapa yang berminat untuk menambah teman? Satu, dua, tiga, empat, wah pasti semua orang membutuhkan dan ingin menambah teman. Dari pemikiran itulah kita mulai berbisnis.
Sulit komunikasi dalam menjalin pertemanan? Kita coba saja menggunakan tulisan. Biasanya dengan cara tulisan kita bisa lebih rileks. Apalagi sekarang sudah menjamur toko online, kita bisa menggunakan cara itu. Jika tidak, pasarkan lewat jejaring sosial. Klik permintaan untuk menjadi teman. Kemudian serangan kedua. Kenalkan dan jalin komunikasi. Tidak harus panjang lebar. Cukup tanya kabar, atau tanya kegiatan. Setelah itu, mulai kita tawarkan produk kita. Tidak perlu formal. Cukup basa basi menceritakan kegiatan kita. Mereka mulai tertarik? Kenalkan dan tawarkan untuk mencoba. Sederhana kan?
Jangan berpikir bisnis itu begini dan begitu. Berpikir saja saat ini saya sedang menambah teman dengan cara yang baru. Siap? Ayo mulai. Satu, dua... Eh, sebentar ada yang lupa. Ternyata aku belum bercerita tentang pengalamanku. Nah, sekarang waktunya. Check it out!
Jika diukur dari kebiasaan dan minat, sepertinya kemampuan bisnisku berada pada deretan terakhir. Bayangkan saja, kebiasaan menjadi pendiam sepertiku bisa berbisnis, menawarkan segala macam barang layaknya mbok jamu di pinggir jalan. Duuh, jauh banget deh dari imajinasasi. Tapi proses untuk menjadi sukses selalu dari coba-coba. Begitu pemikiranku. Seperti Edison. Berapa banyak Edison mencoba untuk bisa menciptakan sebuah bola lampu? Hmm... pastinya bukan hanya Edison yang bisa, aku juga bisa.
Oleh karena itu tiga tahun lalu, aku mencoba deposit pulsa. Untuk pribadi
awalnya. Setelah itu ada beberapa kesempatan untuk menawarkan. Dimulai dari
skala kecil. Seperti saat kegiatan tiba-tiba teman disebelah mengeluh pulsanya
habis. Padahal dia butuh untuk menghubungi seseorang. Maka aku mulai beraksi
dengan penawaran untuk membantu. Terkadang juga saat jalan-jalan, teman kita
berwajah kebingungan dan celingukan kanan kiri. Ketika ditanya, mencari kios
pulsa. Ah, kesempatan datang lagi. Aku tawarkan bantuan. Ketika ditanya, “kamu
berjualan pulsa?” Dengan santai aku menjawab “nggak kok, sekedar membantu saja. Tapi lain kali kalau butuh, kamu
bisa hubungi.“ Hmm... penawaran tidak transparan tentunya. Hehehe... Bisa juga
dengan keluarga. Sekali dua kali memberi pulsa gratis tidak membuat rugi. Dengan
modus traktiran tentunya. Setelah itu, lancarkan penawaran.
Nah, dari hal-hal seperti itu aku mulai memiliki pelanggan. Bahkan pelanggan tetap. Walaupun masih kalangan teman-teman dan keluarga. Tapi untuk belajar bisnis, its okey. Seperti pepatah, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Dari skala kecil, lama-lama skala besar. Benar kan?
Itu tadi pengalamanku. Setelah membaca pengalamanku, apakah mulai berminat
untuk berbisnis? Sesuai dengan minat kita tentunya. Suka masak, bisnis masakan,
katering, atau restoran. Suka fashion, mulai bisnis pakaian, tas, sepatu, dan
banyak lagi. Ayo dong kita galakkan perempuan bisa berbisnis. Sesuai dengan
tema lomba Give Away yang diselenggarakan mbak uniek. Kita mulai slogan
perempuan gila bisnis bukan hanya gila shopping.
Setuju?
Semarang, 24052013, 07:07 am
ayo ratu pulsa bikin kuis berhadiah pulsa, dijamin networkingnya tambah lebar xixiiii...
ReplyDeleteterima kasih sudah turut serta di Give Away : Perempuan dan Bisnis ya mb Qudsi Falkhi, good luck ;)
wah, bagus sekali tulisannya, mbak. mngingatkan kembali untuk tetap mencoba. makasih.
ReplyDeletemb uniek: nanti dicoba, tapi saya pemberi hadiahnya aja, nulisnya masih dalam taraf belajar. hehehe
ReplyDeleteTerima kasih kembali mas cipto,
ReplyDelete