Sejak batik mulai membumi diseluruh kalangan masyarakat, saya bercita-cita untuk bisa belajar membatik. Setelah bertahun-tahun, keinginan itu bisa juga terwujud. Ya! Sejak kemarin sore saya resmi belajar membatik, dan.... ternyata membatik itu tidak semudah yang saya lihat. Hiks.
Sebelumnya saya pernah
berkunjung ke kampung batik Laweyan di Solo. Disana saya melihat kegiatan para
pembatik dan tak lupa memotret keasyikan para ibu-ibu dengan canting malamnya. Saya
melihat mereka nikmat sekali dalam membatik, sama seperti saya ketika mendapat
makanan gratis di saat perut keroncongan. Hehehe.
Melihat ibu-ibu pembatik itu, keinginan saya untuk belajar membatik semakin menggebu. Tapi belajar dimana ya? Tidak ada pengrajin batik di sekitar tempat tinggal saya. Sampai akhirnya saya pindah tugas, dan itulah kata kuncinya. Sekolah baru tempat saya bekerja mencantumkan membatik sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib untuk tahun ini. Saya segera saja mendaftar untuk menjadi peserta. Eits! Tapi tunggu dulu. Ternyata sebelum kegiatan ekstra batik dilaksanakan, pak pelatih meminta guru-guru untuk belajar membatik terlebih dahulu. Alasannya? Anak-anak memiliki kecepatan belajar yang tinggi, jika belajar bersama mereka khawatir gurunya ketinggalan. Gak lucu kan...hehehe.
Saya pun menjadi volunteer
bersama dua orang guru yang lain untuk belajar membatik langsung dari pakarnya.
Hasilnya.... membatik itu ternyata susah dan bikin gregetan. Nikmatnya ibu-ibu
pembatik itu dimana ya? *mikir panjang*
Pelajaran pertama membatik
adalah membuat desain batik. Desain ini bisa dibuat dengan menggambar sendiri
atau mencontoh desain yang sudah ada. Saya memilih cara kedua karena tidak ada
persiapan. Hehehe. Beruntung pak pelatihnya baik hati memberikan saya kain
batik miliknya untuk dicontoh.
Ada contekan batik dibagian bawahnya. Hehehe |
Awalnya saya bersemangat
menggambar. Lama-lama mulai banyak bintang dikepala dengan kata-kata, kapan nih
panjang kainnya berakhir? Gambarnya banyak banget yah? Kalau ukuran gambarnya
besar pasti lebih cepat selesai? Gambarnya susah nih? Dan lain sebagainya. Padahal
ini baru desain lho... belum proses mencanting yang butuh kesabaran ekstra. Duh!
Saat saya berusaha
bersemangat menggambar, ternyata salah satu teman sudah menyelesaikan proses mencanting.
Lho, lho...kok. Saya akhirnya melanjutkan proses menggambar dengan kecepatan 10
Mbps agar tidak ketinggalan walaupun gambar-gambarnya sudah tidak sempurna
sebagai garis atau lengkung.
Langkah selanjutnya setelah
menggambar diatas kain adalah mencanting. Berkali-kali belajar mencanting, hasil
saya masih sering luber karena kepanasan, tidak tembus kain, dan banyak
meninggalkan noda di tempat yang tidak seharusnya. Hiks. Mungkin sebaiknya saya
beristirahat terlebih dahulu dan melanjutkan mencanting esok hari. Siapa tahu
besok tangan saya bisa lebih terampil mencanting. Hehehe.
Baru selesai 5% hehehe |
Selamat belajar membatik
kawan! Ternyata membatik itu susah ya,...
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~