Bulan Maret- April adalah bulan tersibuk bagi siswa yang duduk di kelas
akhir pendidikan tingkat menengah. Berderet jadwal ujian sudah menuggu di depan
mata dengan muaranya berjudul Ujian Nasional (UN). Biasanya nih kalau lihat
kata UN, pikiran udah galau. Bingung bagaimana jika nantinya tidak lulus dalam
UN, iya kan? Hehehe. Tenang, UN tidak lagi menjadi kriteria kelulusan untuk
tahun ajaran 2017.
Kriteria Kelulusan 2017 |
Kriteria Kelulusan 2017 |
DOMNIS UN 2017 menyebutkan kelulusan siswa ditentukan oleh ketuntasan belajar, sikap baik, dan kelulusan dalam Ujian Sekolah (US) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Tidak ada kata UN dalam kriteria kelulusan. Lalu, apa fungsi diadakannya UN bahkan hingga dikembangkan menjadi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)?
Bentuk Ujian yang ditentukan dalam US (IPA) |
Bentuk Ujian yang ditentukan dalam US (IPS) |
Sejak dimunculkan pada tahun 2002, UN kerap menjadi ajang silang pendapat. Apakah
UN akan dilaksanakan atau ditiadakan? Merupakan pertanyaan yang selalu muncul
tiap akan diadakannya UN. Sejatinya, UN merupakan salah satu bentuk penilaian
hasil belajar oleh pemerintah sesuai dengan tuntutan dalam Standar Penilaian Pendidikan.
Salah satu tujuan diadakannya penilaian oleh pemerintah adalah sebagai alat
pemetaan pendidikan. Pemetaaan ini berfungsi sebagai pedoman dalam membuat blue
print peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Baca juga Perlukan Ujian Nasional UN dilaksanakan?
Terdapat banyak perubahan dalam perjalanan pelaksanaan UN. Baik dari kriteria
nilai, mata pelajaran yang diujikan, paket soal, hingga pemanfaatan IT dalam
UN. UN Berbasis Komputer merupakan terobosan baru dalam meminimalkan nilai
anggaran, tenaga, dan tingkat kecurangan pada pelaksanaan UN.
Kriteria kelulusan 2017 kini tidak lagi mengungkit nilai UN. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menempelkan nilai UN dalam kiteria kelulusan.
Kelulusan siswa pada tahun 2017 ditentukan sekolah dengan mempertimbangkan
nilai US dan USBN. Ujian sekolah yang sebelumnya menjadi salah satu donor kini beralih menjadi donatur utama kelulusan. Selain itu, kelulusan 2017 tidak
hanya memperhatikan segi kognitif, tetapi juga memasukkan nilai psikomotor dan
afektif. Dengan demikian, hasil penilaian akan terlihat lebih menyeluruh
dibandingkan dengan penilaian pada satu aspek saja.
Nilai UN hanya digunakan untuk mendeskripsikan ketercapaian siswa |
So, buat yang sering galau karena UN, stop deh. UN tidak lagi menjadi kriteria kelulusan 2017. Kelulusan yang ditentukan sekolah ini hanya mendasarkan nilai US dan USBN. Baik aspek kognitif maupun aspek psikomotor. Semoga kriteria ini menjadikan pendidikan di Indonesia lebih baik. Aamiin.
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~