(Buat teman terbaik-M. Bustomi Ubaidillah)
dalam satu jeda
kata sulit bermuara
pada noda tinta pena atau gendang pengumpul suara
kau buka
perlahan,,
kelambu tersingkap
mengalirkan bingkai peristiwa
setetes
hingga bermuara pada satu samudera
dalam satu persinggahan
bayangan beringsut suram
sekejap tajam lalu kelam
kau sodorkan cermin
menggosok pelan
semburat titik tampak
bergantian
temukan pantulan diri datang
lekuk watak yang baru dibentang
dalam satu perjalanan
aku terduduk nanar
pahit tertahan
kau melangkah panjang
serahkan tongkat kembali ditangan
menuntun agar terus berjalan
pada kemandirian
dalam satu memoriam
aku berdiri sejenak pandang
menatap dengan lapang
kau torehkan lukisan pelajaran
gelap terang tersapu menawan
kan ku lekat dalam ingatan
sepanjang sisa perjalanan
BT, 140209, 00:38 wib
dalam satu jeda
kata sulit bermuara
pada noda tinta pena atau gendang pengumpul suara
kau buka
perlahan,,
kelambu tersingkap
mengalirkan bingkai peristiwa
setetes
hingga bermuara pada satu samudera
dalam satu persinggahan
bayangan beringsut suram
sekejap tajam lalu kelam
kau sodorkan cermin
menggosok pelan
semburat titik tampak
bergantian
temukan pantulan diri datang
lekuk watak yang baru dibentang
dalam satu perjalanan
aku terduduk nanar
pahit tertahan
kau melangkah panjang
serahkan tongkat kembali ditangan
menuntun agar terus berjalan
pada kemandirian
dalam satu memoriam
aku berdiri sejenak pandang
menatap dengan lapang
kau torehkan lukisan pelajaran
gelap terang tersapu menawan
kan ku lekat dalam ingatan
sepanjang sisa perjalanan
BT, 140209, 00:38 wib
Aku terkejut,
ReplyDeleteterpukau...
Dan
Salut....
Karena sepanjang perjalanan itu
Kita membiarkan waktu berlalu...