Aku tersenyum
sendiri. Eit, tunggu dulu. Senyuman ini bukan karena otak syarafku keseleo. Aku
senyum-senyum sendiri melihat wajah-wajah unik di depanku. Aku bilang unik
karena memang tidak ada yang sama, wajah tidak sama apalagi tingkah lakunya…
Lihatlah, ada yang
serius melihat soal dan mencorat coret dengan kening mengkerut. Di sebelahnya,
berbeda 180o. Kepala tersandar pada bangku dengan bolpoin masih
terpegang erat di tangan. Mungkin sedang bermimpi mengerjakan soal. Di deretan
pojok, dari awal lebih sering garuk-garuk kepala sambil melirik ke kiri dan ke
kanan. Aku tahu! Dia sedang mencari jawaban. Hahaha… kalau ketahuan akan aku
hukum dia lari keliling lapangan. Tapi…jangan deh, kasihan. Bagaimana dengan
mengerjakan 100 soal mata pelajaran yang di contek. Setuju?
Nah… ada lagi yang
aneh. Kertas buram yang seharusnya untuk coretan malah dibuat kapal terbang dan
syuuuur… meluncurlah si kapal mengudara di sekeliling kelas. Ampun deh, ini
ujian anak SMA malah main kapal-kapalan.
Ouh, ada yang
ketinggalan. Bagian pojok kiri lagi ramai. Ternyata pusat kekacauan terletak
pada siswa yang sedang menutupi wajahnya dengan soal. Apakah yang dilakukan? Coba
tebak! Si murid lelaki sedang membersihkan wajahnya dengan tissue. Gayanya gak
jauh beda dengan pekerja salon kecantikan yang melayani pelanggan. Hahaha…
Kantuk dengan
menjadi pengawas? Di ruangan ini tentu saja tidak. Malah serasa berada di
bioskop tiga dimensi dengan tingkah polah lucu para pemain yang tampil pada
layar. Aku melirik arloji di tangan, masih tersisa satu jam lagi sebelum bel
berakhir. Aku lagi-lagi tersenyum, menanti kejutan apalagi yang akan dilakukan
oleh 20 makhluk berseragam abu-abu di depanku. Semoga saja bukan kejutan yang
membuat copot jantung. Hehehe…
Ruang ujian
Paiton, 170211,
08:15 AM
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~