Terkadang kita lupa bersyukur atas apa yang sudah
kita miliki. Apa yang sudah kita capai, dan apa yang sudah kita dapatkan. Hal
ini juga terjadi padaku. Aku masih sering lalai melakukan perbuatan terima
kasih dan menjaga semua hal yang aku dapatkan hingga saat ini.
Serius banget kalimat pembukanya yah? Senyum dulu
ah, Hehehe. Ups, kok malah jadinya ketawa. Stop! Kita kembali ke pembahasan awal.
Teledor dan bersyukur. Mengapa aku mengambil dua
kata ini untuk dibahas? Karena selama hidup di Semarang, aku banyak mendapat
pelajaran dari kata “syukur” yang mungkin disebabkan keteledoranku. Berawal dari
HP yang mati total di akhir tahun 2012. Kemudian disusul hilangnya laptop, printer
rusak dan mati total, HP hilang, dan kemarin sebuah buku beserta map berisi lembar
pengesahan untuk lampiran revisi ujian juga ikut masuk dalam proses menuju
hilang. Walaupun sampai saat ini, aku berharap pemilik motor yang mendapat
titipan tanpa pemberitahuan berkenan mengembalikan. Kasus terakhir ini, asli
gara-gara lupa. Hehehe.
Tapi terkadang aku merasa aneh, kok bisa ya selama
hampir dua tahun ini beberapa barang penting hilang atau rusak. Padahal sebelumnya
belum pernah mendapat masalah seperti ini dalam waktu yang tergolong singkat. Atau
mungkin karena sebelumnya aku belum mempunyai barang-barang tersebut, jadi
tidak pernah merasa kehilangan. Hehehe.
Kalau dipikir kembali, sebenarnya kehilangan barang-barang
tersebut tidak sebanding dengan apa yang sudah aku dapatkan selama di Semarang.
Tambahan ilmu dan keluarga baru memberiku banyak pengalaman hidup yang harganya
jauh lebih mahal dibandingkan dengan barang-barangku yang hilang. Tentu saja,
rasa syukur tak terbatas pada beasiswa yang telah mengantarku ke Semarang. Membuatku
bertemu dengan guru-guru hebat di program kepengawasan sekolah UNNES dan
penulis-penulis hebat di komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang.
So, sudah seharusnya aku harus bersyukur dengan
pelajaran-pelajaran dari ketelodaranku. Sebab dari situlah aku dilatih untuk
merefleksi, menghargai, menjaga, dan bersyukur atas apa yang sudah aku dapatkan
hingga saat ini. Lalu, apakah “teledor” bagian dari pelajaran bersyukur? Mungkin
saja!
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~