Sumber daya manusia yang kompeten adalah sumber
utama keunggulan organisasi dalam menjalankan aktivitas penyediaan barang dan
jasa berkualitas tinggi dan dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi. Oleh sebab itu, kompetensi seorang karyawan sangat penting dalam suatu perusahaan.
Kompetensi adalah perpaduan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan karakteristik pribadi lainnya yang diperlukan untuk
mencapai keberhasilan dalam sebuah pekerjaan, yang bisa diukur dengan menggunakan
standar yang telah disepakati, dan yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan
dan pengembangan. Kompetensi meliputi aspek intent
(niat), action (tindakan), dan outcome (hasil) (Marwansyah, 2010: 36).
Bachrun (2011: 18-19) menggolongkan kompetensi karyawan menjadi tiga,
yaitu:
1. Kompetensi
universal, harus dimiliki oleh semua karyawan, sebab merupakan perwujudan dari budaya dan nilai-nilai yang
dianut oleh perusahaan
2. Kompetensi
kepemimpinan, harus dikuasai oleh para staf yang memegang jabatan dan memiliki
anak buah, disebut juga dengan soft skill
3. Kompetensi
teknis, kompetensi yang harus dikuasai oleh para pemegang jabatan berdasarkan
spesialisasi/keahlian.
Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh
Marwansyah (2010: 40) yang membagi kompetensi karyawan menjadi empat jenis,
yaitu:
1. Kompetensi
inti terkait dengan pemahaman terhadap visi, misi dan nilai organisasi. Contoh
kerjasama tim, orientasi pelanggan.
2. Kompetensi
manajerial yaitu kemampuan mengelola sumber daya dan mengatur pelaksanaan tugas
bawahan contoh pengambilan keputusan, perencanaan.
3. Kompetensi
teknis, yaitu pengetahuan dan keterampilan yang sangat spesifik dan berhubungan
erat dengan jenis pekerjaan pada suatu jabatan dalam satu organisasi. Contoh
aplikasi komputer, pemasaran.
4. Kompetensi
karakteristik/kualitas pribadi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan
karakteristik bawahan yang dibutuhkan di lingkungan kerja dan berpotensi
mempengaruhi sikap dan kinerjanya. Contoh inisiatif, berpikir analisis.
Selanjutnya dalam manajemen kompetensi
diperkenalkan model kompetensi. Model kompetensi merupakan gambaran satu set kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk
menghasilkan kinerja terbaik, dengan perilaku positif dari suatu pekerjaan. Model
kompetensi akan berpengaruh pada program pelatihan dan pengembangan karyawan,
sistem penilaian kinerja, pengembangan organisasi, dan pengembangan karier
karyawan (Bachrun, 2011: 18-19).
Dalam studi yang dilakukan Arthur Andersen,
Schoonover, dan SHRM, melaporkan bahwa model kompetensi yang harus dimiliki
karyawan adalah berkaitan dengan keterampilan teknis, bidang pengetahuan, performance behavior, atribut pribadi,
hasil dan pengalaman kunci (Marwansyah, 2010: 39).
Menilik hasil studi yang dilakukan dan jenis
kompetensi karyawan, maka struktur kompetensi karyawan tidak jauh berbeda
dengan kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain kompetensi profesional,
pedagogik, sosial, dan kepribadian guru. Berikut penjelasan masing-masing
kompetensi guru sesuai dengan Permendiknas No.16 tahun 2007.
1. Kompetensi
pedagogik yakni kemampuan guru dalam memahami peserta didik, merancang dan
melaksanakan pembelajaran yang baik, mengevaluasi hasil belajar peserta didik,
serta mengembangkan dan membimbing peserta didik untuk menemukan berbagai
potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi
kepribadian berkaitan dengan karakter pribadi guru yang harus ditunjukkan
seperti bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia dan menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat.
3. Kompetensi
sosial yakni kompetensi yang berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Seperti
mampu berinteraksi dengan baik kepada masyarakat, mampu beradaptasi dengan
lingkungan tempat bekerja untuk meningkatkan efektivitas sebagai pendidik,
dapat melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
4. Kompetensi
profesional yakni kompetensi yang dimiliki seorang pendidik agar menguasai
materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu.
Berdasarkan hasil analisis dari uraian jenis kompetensi karyawan dan kompetensi
guru, maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Kompetensi
pedagogi guru merepresentasikan kompetensi inti atau universal karyawan, yaitu
pemahaman terhadap organisasi, dalam hal ini organisasi pembelajaran. Guru
harus dapat mengetahui visi, misi pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kompetensi
sosial guru dapat merepresentasikan kompetensi manajerial atau kepemimpinan
karyawan, yaitu bagaimana guru mampu mengelola komunikasi, beradaptasi dan
mengambil keputusan dalam proses interaksi dengan lingkungan.
3. Kompetensi
profesional guru merepresentasikan kompetensi teknis karyawan, yaitu kompetensi
spesifik terkait dengan pengetahuan dalam bidang keilmuwan mata pembelajaran
yang diampu.
4. Kompetensi
kepribadian guru merepresentasikan kompetensi karakteristik karyawan, yaitu
karakter pribadi guru yang dapat menjadi teladan dan mempengaruhi pandangan
lingkungan terhadap profesinya.
Pustaka
Bachrun, Saifuddin. 2011. Menyusun Penggajian Berbasis
Kompetensi dalam Praktik. Jakarta : Ppm Manajemen.
Flippo, Edwin. B. 2002. Personel Management: Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan, Malayu. S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Jones, James. J. & Walters, Donald. L. 2008. Human Resource Management in Education:
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta. Q-Media.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~