Penganggaran
merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget) (Fatah, 2009: 47). Sedangkan anggaran adalah rencana
operasional yang ditentukan dalam satuan uang dan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu (biasanya 1 tahun) (Fatah,
2012:54).
Selain itu anggaran juga
diinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran
yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang
(Bastian, 2006: 163).
Sumber: metrojambi.com |
Penganggaran
berfungsi sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya lembaga dalam bentuk
barang dan jasa. Terdapat dua kategori pendekatan dalam sistem penganggaran. Yakni
pendekatan penganggaran tradisional yang terdiri dari line-item budgeting dan incrementalism budgeting serta
pendekatan New
Public Management (NPM) merupakan yang berorientasi pada kinerja lembaga yang terdiri dari Planning Programming and Budgeting System (PPBS), Zero Based Budgeting (ZBB) dan Performance based Budgeting .
Selanjutnya pada uraian berikut akan dijelaskan pendekatan penganggaran
line item budgeting,
incrementalism
budgeting, Planning
Programming and Budgeting System (PPBS), dan
performance based budgeting.
1) Incrementalism budgeting
Merupakan pendekatan
sistem penganggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan pelaksanaan revisi
selama tahun berjalan. Sekaligus menggunakan anggaran yang telah disusun
sebagai dasar penentuan anggaran pada tahun yang akan datang. Sebab logika pada
pendekatan ini menyimpulkan bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan merupakan
kegiatan lanjutan dari tahun sebelumnya. Sehingga jika diperhatikan, angka di
pengeluaran dari pendekatan incrementalism
budgeting merupakan kenaikan dari
tahun sebelumnya (Bastian, 2006: 168).
2) Line item budgeting
Pendekatan penganggaran yang berfokus pada penyusunan anggaran berdasarkan
dari mana dana berasal dan untuk apa tujuan penggunaannya. Merupakan pendekatan
penganggaran yang relatif paling tua dan sangat mudah digunakan. Tujuan utama
pada pendekatan line item budgeting adalah melakukan kontrol keuangan. Hal ini kemudian
menjadi faktor kelemahan dari pendekatan line item budgeting karena indikator
keberhasilan hanya dilihat dari kemampuan menghabiskan anggaran (Bastian, 2006:
166-167).
3)
Planning Programming and Budgeting
System (PPBS)
Pendekatan Planning Programming and Budgeting System (PPBS) adalah suatu proses penganggaran yang dimulai
dari perencanaan, pembuatan program, kemudian penganggaran. Dimana didalam penganggaran
yang disusun mengandung identifikasi tujuan lembaga atas permasalahan yang
mungkin timbul. PPBS berusaha merasionalkan proses pembuatan anggaran dengan
cara menjabarkan rencana jangka panjang ke dalam program-program, sub-sub
program, serta bebagai proyek (Bastian,
2006: 169).
Adapun proses tahapan implementasi PPBS menurut Mardiasmo (2005: 87-88) sebagai berikut.
a.
Menentukan
tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas .
b.
Mengidentifikasi
program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan.
c.
Mengevaluasi
berbagai alternatif program dengan memperhitungkan cost-benefit.
d.
Memilih
program yang memiliki manfaat besar pada organisasi dengan pengeluaran biaya minimal
e.
Mengalokasikan
sumber daya pada setiap program yang telah disetujui.
4) Performance based budgeting
Pendekatan performance based budgeting berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan
rencana strategis organisasi. Dengan kata lain pendekatan ini mengalokasikan
sumber daya pada program, bukan pada unit organisasi semata serta memakai output yang dihasikan sebagai indikator
kinerja organisasi.
Pendekatan performance based budgeting juga merupakan teknik penyusunan anggaran yang berdasarkan
pertimbangan beban kerja dan unit cost
dari setiap kegiatan yang terstruktur. Kegiatan yang terstruktur diawali dengan
target pencapaian tujuan baru kemudian penyusunan program yang akan
dilaksanakan. Landasan pemikiran dalam pendekatan ini adalah anggaran digunakan
sebagai alat manajemen. Dimana anggaran berposisi sebagai pencerminan program
kerja (Bastian, 2006: 171).
Uraian lebih rinci
tentang ciri pokok, keunggulan dan kelemahan dari masing-masing pendekatan di
atas berdasarkan Bastian (2006:
166-171) dan Mardiasmo (2005: 76-89) disajikan
dalam tabel di bawah ini.
Pustaka
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Fatah, Nanang. 2009. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Fatah, Nanang. 2012. Standar Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~