Mananjemen sarana dan prasarana adalah segenap
proses pengadaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana agar mendukung
tercapainya tujuan pendidikan secara tepat guna dan tepat sasaran (Arifin &
Barnawi, 2012: 40).
Arifin & Barnawi (2012: 48-78) kemudian
menjelaskan bahwa proses-proses yang dilakukan dalam upaya pengadaan dan
pendayagunaan sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, pengaturan,
penggunaan, dan penghapusan. Kelima proses tersebut dapat dipadukan sehingga
membentuk suatu siklus manajemen sarana dan prasarana yang efektif untuk
diterapkan di sekolah. Seperti dalam bagan berikut.
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses
perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang,
rekondisi/rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan
yang sesuai dengan kebutuhan sekolah. Perencanaan yang matang dapat
meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan dan dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pengadaan sarana dan prasarana. Kesalahan yang
terjadi dapat berupa pembelian barang yang tidak sesuai dengan kualifikasi,
jumlah dana yang tersedia, tingkat kepentingan, dan tingkat keterdesakan.
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan
menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan
kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kebutuhan sarana dan prasarana
dapat berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu, tempat, dan harga
serta sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk kegiatan
pengadaan sarana dan prasarana tertera dalam bagan berikut.
3. Pengaturan
Proses pengaturan berkaitan dengan
inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan.
· Inventarisasi
merupakan kegiatan mencatat dan menyusun sarana dan prasarana yang ada secara
teratur, tertib, dan lengkap berdasarkan ketentuan yang berlaku.
· Penyimpanan
adalah kegiatan menyimpan sarana dan prasarana pendidikan di suatu tempat agar
kualitas dan kuantitasnya terjamin. Penyimpanan meliputi penerimaan barang,
penyimpanan barang, pengeluaran atau pendistribusian barang.
· Pemeliharaan
sarana dan prasarana secara terus menerus penting dilakukan agar kualitas dan
kuantitasnya tidak menurun secara drastis.
4. Penggunaan
Penggunaan sama halnya dengan kegiatan memanfaatkan sarana dan prasarana
pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi tercapainya tujuan
pendidikan. Terdapat dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian
perlengkapan pendidikan, yaitu efektivitas dan efisiensi.
Efektivitas memiliki arti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di
sekolah harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar pencapaian tujuan
pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan
efisiensi adalah kegiatan pemakaian semua perlengkapan pendidikan harus secara
hemat dan hati-hati sehingga semua perlengkapan yang ada tidak mudah habis,
rusak, atau hilang.
5. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana
dari daftar inventaris karena sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang
diharapkan, terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran sekolah.
Pustaka
Arifin, M. & Barnawi. 2012. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Jogjakarta: Ar-ruz Media
Semoga tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam upaya tepat guna dan tepat sasaran melahirkan generasi terdidik yang unggul. Terima kasih infonya mbak. Salam.
ReplyDeleteAamiiin... semoga benar demikian, terima kasih kembali kunjungannya, salam :)
Delete