Apakah anda orang yang sering begadang? Saya sendiri cukup sering. Bisa karena tugas, bisa juga karena kesenangan menonton film atau membaca buku.
Seperti malam ini. Awalnya, saya berjaga untuk menyelesaikan pembuatan slide presentasi. Setelah itu, mengedit naskah. Walaupun hanya 3-4 halaman saja. Terakhir, menonton film. Hingga terdengar adzan subuh bersahut-sahutan. Dan... taraaaa... ternyata pagi datang terlalu cepat. Hehehe.
Bagi saya, buku atau film sering membuat kantuk menghilang. Bahkan untuk jam-jam istirahat, dimana biasanya mata sudah tidak kuat untuk membuka. Mengapa?
Saya pernah membaca salah satu tulisan Prof. Yohanes Surya tentang kinerja otak. Eits, tahu Prof. Yohanes Surya, kan? Itu lho, salah satu tokoh fisikawan Indonesia yang sering mengantarkan anak-anak Indonesia meraih medali dalam ajang olimpiade fisika internasional. Kalau penasaran, baca biografinya di sini.
Kembali ke tulisan!
Prof. Yohanes Surya pernah mengatakan otak butuh kepuasan. Kepuasan ini tercapai jika otak menemukan jawaban dari rasa penasaran atau keingintahuan yang tinggi. Ketika merasa puas, maka otak melepaskan hormon yang dinamakan Dopamin. Hormon dopamin menyebabkan kita merasa senang dan nyaman.
Hm... mungkin hormon dopamin ini yang menyebabkan saya betah begadang untuk membaca buku atau menonton film. Rasa senang dan nyaman membuat mata terbuka lebar dan enggan menutup. Maka jadilah, kita begadang dan meninggalkan jam istirahat yang sebenarnya paling penting dalam menjaga kesehatan. *siap-siap menahan kantuk untuk hari ini*
Sebenarnya, untuk meningkatkan kadar dopamin tidak hanya dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas menyenangkan. Tetapi, dapat juga melalui makanan maupun obat-obatan. Makanan dan obat seperti apa yang dapat meningkatkan kadar dopamin?
Catat, ya!
Satu. Makanan yang kaya tirosin. Tirosin terdapat dalam almond, alpukat, pisang, olahan susu rendah lemak, daging, dan unggas, wijen, dan biji labu.
Dua. Makanan yang kaya antioksidan. Seperti sayur dan buah berwarna hijau dan orange. Kacang-kacangan dan bunga matahari.
Tiga. Suplemen vitamin B6 dan L-Fenilananin. Tetapi, untuk obat maupun suplemen harus dikonsultasikan ke dokter dulu ya. Agar nantinya tidak mengganggu kesehatan.
Nah, sekarang waktunya meningkatkan kadar dopamin melalui makanan. Begadang semalaman ternyata membuat lapar, hehehe. Selamat bersenang-senang.
*dari berbagai sumber
Seperti malam ini. Awalnya, saya berjaga untuk menyelesaikan pembuatan slide presentasi. Setelah itu, mengedit naskah. Walaupun hanya 3-4 halaman saja. Terakhir, menonton film. Hingga terdengar adzan subuh bersahut-sahutan. Dan... taraaaa... ternyata pagi datang terlalu cepat. Hehehe.
Sumber : pre05.deviantart.net |
Saya pernah membaca salah satu tulisan Prof. Yohanes Surya tentang kinerja otak. Eits, tahu Prof. Yohanes Surya, kan? Itu lho, salah satu tokoh fisikawan Indonesia yang sering mengantarkan anak-anak Indonesia meraih medali dalam ajang olimpiade fisika internasional. Kalau penasaran, baca biografinya di sini.
Kembali ke tulisan!
Prof. Yohanes Surya pernah mengatakan otak butuh kepuasan. Kepuasan ini tercapai jika otak menemukan jawaban dari rasa penasaran atau keingintahuan yang tinggi. Ketika merasa puas, maka otak melepaskan hormon yang dinamakan Dopamin. Hormon dopamin menyebabkan kita merasa senang dan nyaman.
Hm... mungkin hormon dopamin ini yang menyebabkan saya betah begadang untuk membaca buku atau menonton film. Rasa senang dan nyaman membuat mata terbuka lebar dan enggan menutup. Maka jadilah, kita begadang dan meninggalkan jam istirahat yang sebenarnya paling penting dalam menjaga kesehatan. *siap-siap menahan kantuk untuk hari ini*
Sebenarnya, untuk meningkatkan kadar dopamin tidak hanya dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas menyenangkan. Tetapi, dapat juga melalui makanan maupun obat-obatan. Makanan dan obat seperti apa yang dapat meningkatkan kadar dopamin?
Sumber : thumbs.dreamstime.com |
Satu. Makanan yang kaya tirosin. Tirosin terdapat dalam almond, alpukat, pisang, olahan susu rendah lemak, daging, dan unggas, wijen, dan biji labu.
Dua. Makanan yang kaya antioksidan. Seperti sayur dan buah berwarna hijau dan orange. Kacang-kacangan dan bunga matahari.
Tiga. Suplemen vitamin B6 dan L-Fenilananin. Tetapi, untuk obat maupun suplemen harus dikonsultasikan ke dokter dulu ya. Agar nantinya tidak mengganggu kesehatan.
Nah, sekarang waktunya meningkatkan kadar dopamin melalui makanan. Begadang semalaman ternyata membuat lapar, hehehe. Selamat bersenang-senang.
*dari berbagai sumber
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~