Maraknya bisnis online membuat jasa pengiriman semakin populer.
Apalagi saat ini jasa pengiriman tidak terbatas pada POS yang merupakan jasa pengiriman
milik pemerintah. Ada banyak jasa pengiriman swasta yang menjadi favorit para
konsumen, sebut saja JNE, Tiki, Wahana, J&T, Pandu, dan lain sebagainya.
Sumber : dreamstime.com |
Bagaimana pengalaman dengan kurir setiap jasa pengiriman. Pastinya
berbeda-beda. Ada yang ramah, acuh, jutek, hingga tak berwajah. Saya katakan
tak berwajah karena tidak tahu siapa kurirnya, sebab paket diletakkan begitu
saja di depan rumah. Hehehe.
Berikut pengalaman saya dengan kurir salah satu jasa layanan
pengiriman beberapa hari lalu.
Saya memesan sebuah barang dari sebuah marketplace dan
memilih jasa NAM (bukan nama sebenarnya, dimaklumi ya, hehehe) sebagai jasa pengiriman. Setelah melakukan
pembayaran, terdapat notifikasi barang sudah dikirim dengan resi AAA111. Estimasi
kedatangan barang sekitar 3-4 hari.
Pada hari ketujuh barang belum juga sampai. Saya akhirnya melacak
barang lewat web online. Setelah resi diinput ada keterangan barang sudah
sampai di kota saya sejak 5 hari lalu. Saya mencoba menghubungi NAM dan pihak
operator NAM memberi tahu bahwa barang telah dioper pada jasa pengiriman MAN di
daerah tempat saya tinggal.
Selama ini saya hanya mengetahui bahwa jika barang tidak bisa diantar, pihak jasa pengiriman akan menghubungi pelanggan dan meminta barang diambil di kantor. Apa mungkin ada kebijakan baru tentang oper barang kiriman? *bingung*
Saya diberi resi pengiriman baru dan hasil pelacakan online
menunjukkan barang sudah sampai kantor MAN sejak 3 hari. Saya tidak segera
menghubungi MAN karena menganggap kurir akan mengirimkan pada hari itu. Namun
hingga sore hari barang belum juga sampai. Saya pun memutuskan untuk ke kantor MAN
dan mengambil barang langsung.
Kantor MAN terlihat penuh pelanggan. Ada yang mengirim
barang dan ada juga yang mengambil barang. Hanya ada satu orang admin yang sedang
bertugas. Saya segera menyampaikan tujuan dan menyerahkan resi kiriman. Petugas
admin meminta saya menunggu.
Sekitar 10 menit kemudian, seorang pemuda berkemeja batik
membuka pintu kantor. Rupanya ia adalah salah satu kurir MAN. Petugas admin
meminta kurir A tersebut untuk mencari barang saya di gudang. Tidak beberapa
lama, kurir A keluar dari gudang dan meminta resi pengiriman kembali. Kurir A
mengecek ulang informasi di komputer dan kembali masuk gudang. Kira-kira 15
menit kemudian ia keluar.
Kurir A : barangnya gak ada mbak, sudah dibawa kurir.Pelanggan : barusan saya hubungi rumah, katanya belum ada kurir yang antar barang.Kurir A : kurirnya keluar sejak pagi mbak, jadi barangnya pasti sudah dibawa.Pelanggan : saya bisa minta kontak kurirnya untuk memastikan?Kurir A : kurir B, 08111111111.
Pelanggan berterima kasih lalu pamit keluar. Sebelum pulang,
pelanggan menghubungi kurir B namun tidak diangkat. Pelanggan kemudian mengirim
sms untuk mencari keberadaan paket. Beberapa detik kemudian, hp pelanggan
bergetar. Layar hp menunjukkan nomor kurir B.
Pelanggan : halo, ini kurir B dari MAN? Saya mau menanyakan barang, kata pihak barang sudah dibawa kurir.Kurir B : alamatnya mana mbak?Pelanggan : kecamatan GDN atas nama FFFFF.Kurir B : itu bukan wilayah saya mbak, saya gak bawa barangnya. Mbak salah kurir.Pelanggan : H%$#*&. boleh minta info kurir yang benar?Kurir B : kurir C.
Pelanggan masuk kembali ke kantor dan memberi tahu kurir A.
Pelanggan : mas, kurir B tidak bawa barangnya. Dia bilang petugasnya kurir C.Kurir A : alamatnya mana mbak?Pelanggan : kecamatan GDNKurir A : oh, saya kira kecamatan GDM, tadi bacanya gak jelas (senyum-senyum).Pelanggan : %$#*&%$#*&Kurir A : Kurir C hpnya 08222222222.
Pelanggan segera keluar kantor dan menghubungi kurir C,
namun tidak diangkat. Seperti sebelumnya, pelanggan mengirim sms untuk mencari
keberadaan paket. Belum sempat memutar balik kendaraan, ada pesan yang masuk. Pesan
dari provider yang menyatakan sms gagal terkirim. %$#*&%$#*&%$#*&
Pelanggan masuk kembali ke kantor dan menginformasikan bahwa
nomor kurir C tidak bisa dihubungi. Kurir A kemudian memberikan kontak lain
dari gawainya. Setelah mengucapkan terima kasih, pelanggan keluar kantor dan
kembali menghubungi kurir C.
Kurir C : halo?Pelanggan : halo, kurir C dari MAN? Saya mau tanya paket.Kurir C : alamatnya mana mbak?Pelanggan : kecamatan GDN atas nama FFFFF.Kurir C : itu bukan bagian saya. Mbak salah kurir.Pelanggan : %$#*&%$#*&%$#*&%$#*&. Saya ada di kantor. Kata kantor, kurirkecamatan GDN ya kurir C.Kurir C : salah mbak, kurir kecamatan GDN bukan saya tapi kurir D.Pelanggan : boleh minta no kurir D? (dalam hati %$#*&%$#*&%$#*&%$#*&)Kurir C : saya masih dijalan antar barang. Gak bisa kirim nomor.Kurir D sekarang ke kecamatan NNN dan MMM.Pelanggan : %$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&
Pelanggan masuk kembali ke kantor dan menginformasikan
kesalahan kurir untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba muncul kurir E dari gudang
dengan membolak-balik sebuah bungkusan.
Kurir E : barangnya ini ya mbak? Namanya FFFFF. Tetapi barangnya dua.Pelanggan : %$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&iya, ini barang saya. Tadi saya sudah bilang kalau barang saya ada dua.Kurir E : Oooh, saya gak tahu (senyum tanpa dosa).Pelanggan : %$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&Kurir E : rumah mbak sebelah mana?Pelanggan : depan kantor BBB.Kurir E : saya titip barang buat UUU, rumahnya juga depan kantor BBB.Pelanggan : %$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&(menghirup nafas panjang) iya, asal saya diberi tas plastik.Kurir E : iya, iya (sigap mencari tas plastik)Pelanggan : kenapa barang saya tidak diantar sampai 3 hari?Kurir E : kurirnya libur. Saya pengganti.Pelanggan : (tadi ke kecamatan lain, sekarang libur)%$#*%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&$#*&
Pelanggan melongok ke dalam gudang, ada kurir A sedang
mencari barang.
Pelanggan : mas, barang saya masih di kantor lho belum dibawa kurir. (menunjukkan barang)Kurir A : tadi saya mencari di kecamatan YYY dan barangnya tidak ada.Pelanggan : (tadi jelas diberi tahu kecamatan GDN, kenapa jadi kecamatan YYY)$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%$#*&%&%$#*&%$#*%$#*
Saat keluar kantor, saya ingin sekali mampir di toko kue
sebelah dan melahap kue tart yang ada di etalase toko walaupun jam berbuka
puasa masih 30 menit lagi.
%&$#!&%$#*%$#&%$#*%$#&%$#*%$#&%$#*%$#&%$#*%$#&%$#*%$#&%$#*%
Itulah kisah percakapan kurir dengan saya sebagai pelanggan yang cukup membuat saya hampir membatalkan puasa di detik-detik terakhir. Hahaha.
Catatan buat diri sendiri : ternyata sigap dan cepat saja
tidak cukup, harus ada ketelitian agar tidak salah mengambil keputusan. Terutama
jika berkaitan dengan orang lain.
gimana tidak batal puasa
ReplyDeletelha wong emosi gitu karena salah kecamatan hehe
iya nih, sering bermasalah dengan kurir, gara-gara salah kecamatan. Karena dalam satu kabupaten ada dua kecamatan yang namanya memang hampir sama.
Delete