Meningkatnya gairah masyarakat untuk berwisata berdampak pada tingginya permintaan hotel atau penginapan. Para pemilik modal pun berlomba membangun penginapan dan memberikan aneka promo menarik demi menggaet pengunjung. Promo penginapan biasanya dikutsertakan dalam penawaran harga hotel melalui beberapa aplikasi online. Termasuk Ubud Tropical Garden. Salah satu hotel bintang 3 yang promonya bikin saya ketagihan untuk kembali memesan dan menikmati fasilitas yang diberikan.
Sumber gambar :galeri foto (ubudtropicalgardenhotel.com) |
Sebelum Covid-19 menyerang dunia, saya dan mbak Noe berjanji untuk reuni di Bali saat libur akhir tahun. Mbak Noe adalah salah satu teman kuliah yang berasal dari Atambua, NTT. Kami bersepakat untuk berlibur dua malam. Satu malam di daerah Ubud yang terkenal dengan kesejukan alam pedesaannya dan satu malam lagi di wilayah pantai sekitar Denpasar.
Berdasarkan kesepakatan mulailah kami mencari penginapan yang sesuai dengan keinginan. Ada beberapa hotel yang menarik tetapi terpaksa dibatalkan karena harganya yang menguras kantong, hehehe. Kami bolak-balik membuka berbagai aplikasi online demi mendapatkan hotel yang nyaman dan aman. Terutama aman di kantong, hahaha.
Setelah berkali-kali mepertimbangkan, akhirnya kami memutuskan penginapan pertama adalah Ubud Tropical Garden. Hotel yang terletak di Monkey Forest street, Ubud ini memiliki pemandangan sawah yang dapat menyegarkan mata. Fasilitas yang oke punya serta yang tak kalah penting adalah promo super hemat yang ditawarkan melalui aplikasi pemesanan Agoda. Harga yang ditawarkan adalah Rp 342.000 untuk satu kamar king deluxe. Harga tersebut merupakan harga promo dengan potongan sekitar 80%. Promo harga yang sangat menggoda bukan?
Hari libur pun dinanti dengan seksama. Jangan sampai melewatkan satu angka dalam kalender. Menjelang hari H, hati semakin berbunga-bunga karena liburan akan segera tiba.
Tetapi rencana adalah bagian yang paling tidak diduga. Beberapa hari menjelang hari libur, ibu jatuh sakit. Awalnya biasa, namun akhirnya menyayat dada. Sakit luar biasa dan terpaksa masuk opname untuk kesembuhan yang datang segera.
Hiyaaa, bagaimana liburannya?
Hari-hari tak lagi mengundang debar.
Satu hari sebelum keberangkatan, saya meminta maaf kepada
mbak Noe karena terpaksa membatalkan perjanjian. Saya tidak bisa berangkat
karena kondisi ibu yang masih belum pulih benar.
Saya mencoba menghubungi pihak hotel, memberitahukan bahwa penginapan yang saya pesan hanya bisa ditempati oleh teman saya. Ada rasa was-was, khawatir pihak hotel menolak. Sebab pemesanan atas nama saya. Ternyata dari info yang saya terima, mereka bisa menerima permintaan saya dan menanyakan jam kedatangan mbak Noe.
Keesokan harinya, beberapa call terlewati. Saat saya lihat, panggilan dari mbak Noe. Ada apakah gerangan. Setelah melihat chat, baru saya tahu. Ada beberapa pesan dari mbak Noe terkait dengan hotel. Pesan pertama adalah beri review yang good terkait hotelnya. Sejak kedatangan, resepsionist hotel menyambut dengan ramah. Kamar pun sudah disiapkan. Kamarnya luas dan kamar mandinya sangat besar. Pesan mbak Noe disertai beberapa foto berikut.
Berdasarkan penawaran harga dari Agoda.com |
Semoga saat mbak Corona pulang, saya bisa kembali bebas berwisata dan menginap di Ubud Tropical Garden. Sebab promonya membuat ketagihan dengan pemandangan dan fasilitas yang memanjakan mata.
Yuk, berdoa bersama agar mbak Corona mau kembali ke tempat asalnya. Selamat jalan mbak Corona…
Semoga bisa segera terwujud liburannya mba, insya Allah bentar lagi kita semua berhasil melewati pandemi ini.
ReplyDeleteBtw saya jg pernah order hotel trs gak jadi, ternyata bisa dipake oleh orang lain selagi dia membawa vocer pemesanan
Aaamiiin.. semoga pandemi segera berlalu dan travelling kembali menjadi hal yang seru. Hehehe...
DeleteIya, saya kira tidak bisa karena memesan atas nama sendiri, ternyata setelah menghubungi pihak hotel diperbolehkan kamar digunakan oleh orang lain yang ditunjuk..
woah dapat kamar king size di kitaran ubud dengan harga segitu sih emang hoki banget ya mba falkhi..aku juga suka...nanti retretnya bakal banyak eksplore mongkey forest, pasar seni ubud, puri lukisan...senangnya bisa bersua dengan sahabat lama dari luar pulau janjian di bali...pengalaman yang tak terlupakan ^^
ReplyDeleteiya, keberuntungan yang belum berjodoh, hehehe. Padahal sudah membayangkan mau eksplore sekitar Ubud, jadinya malah eksplore via google, hehehe...
Deleteamiin mudah mudahan usai corona mba falkhi bisa ketemuan dengan mba noe di ubud sana...^^
DeleteAaamiiin... iya, terima kasih... :)
DeleteMbak corona membuat segalanya ambyar.
ReplyDeleteBetul... kehidupan sedunia jadi ambyar gara-gara mbak Corona
DeleteHuwaaa ..., baru tau loh aku sekarang kalau korona ternyata berjenis kelamin wanita .., lah itu dipanggil dengan mbak 😆.
ReplyDeleteMantap banget kak diskonnya sampai 87% begitu ..
Hotel2 di Jogja juga banyak yang banting harga obral karena ulah miss , eh* mbak corona, loh .
Karena beranakpinak jadi dipanggil mbak, Kak, hahaha...
DeleteIya, sekarang diskon hotelnya keren, suasananya yang tidak keren karena si mbak Corona gak pulang-pulang, entah apa yang dicarinya di bumi manusia, hehehe... Semoga segera berlalu dan diskon tetap berlaku, hihi
Harganya 227 ribu doang, murah sekali ya apalagi itu di Ubud Bali. Lumayan juga kalo sering ada diskon seperti itu.
ReplyDeleteSemoga ibunya cepat sembuh ya mbak.:)
Iya, dapat harga murah tetapi sedang tidak berjodoh, hehehe.
DeleteAaamiin, sekarang sudah sehat, semoga terus sehat jadi bisa melanjutkan travelling, hehehe.
Moga-moga sku bener akh ngisi kolom komentar berbalasnya nyambung ke kolom ini :)
ReplyDeleteSerem ya, ngga punya kangmas eh tau-tau mbak korona bisa beranak pinak.
Kalah deh program KB.
Wwkkk .. ,, ngomong apaan sih aku ini cobaa ... :D
Ho,'oh loh, kak ...
Lihat diskonan harga penginapan pada banting diskon gede begitu, pengin rasanya ala-ala staycation gitu buat nambah entri, *eh tapi kok ya rada ketar-ketir.
Hahahaha, tidak masalah kak, masih bisa dibaca kok komentarnya.
DeleteIya, bisa pakai sim salabim mbak Corona sudah bisa ribuan keturunan. Coba tanyakan kak, triknya bagaimana, kali bisa dicontoh, ups, hahaha.
Andai kehidupan normal, sudah pasti tidak kebagian itu diskonan. Mana ada yang tahan melihat harga penginapan yang miring di tempat wisata. Sayang, normalnya masih entah sampai kapan...